ETIKA DAN
PROFESIONALISME TSI
Apa yang dimaksud dengan Etika dan Profesionalisme TSI
Pengertian
Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah
“Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika
biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari
bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga
adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika juga merupakan
ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat
dipahami oleh pikiran manusia. Masalah etika juga mendapat perhatian dalam
pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh
Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi,
property, dan akses.
Profesi merupakan
kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan
keterampilan dan keahlian tinggi, untuk memenuhi kebutuhan yang rumit dari
manusia, dimana pemakaian dengan cara yang benar keterampilan dan keahlian yang
tinggi
hanya dapat dicapai dengan
penguasaan pengetahuan, serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan
diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.
Profesionalisme merupakan
pelaksanaan tugas dan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan yang rumit dari klien,
yang mencakup pengambilan keputusan dengan kemungkinan akibat yang luas bagi
masyarakat.
Jadi dapat disimpulkan etika dan profesionalisme tsi merupakan adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan) dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami manusia
yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dengan kemungkinan akibat yang
luas bagi masyarakat.
Mengapa Menggunakan Etika dan
Profesionalosme TSI
Karena
dengan adanya etika dan profesionalisme TSI prinsip‐prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan
berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan,
kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu
negara tidak sama.
Adapun yang menjadi tujuan pokok
dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi
adalah:
1. Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung
jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
2. Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam
menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan.
3. Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau
nama dan fungsi‐fungsi
profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan
yang jahat dari anggota‐anggota
tertentu.
4. Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan
moral‐moral dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan
menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
5. Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan
dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
6. Perlu diketahui bahwa kode etik
profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐ undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode
etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.
Tujuan penyusunan kode etik dan
perilaku professional
1. Memberi pedoman bagi anggota
asosiasi dalam aspek-aspek etika dan moral, terutama yang berada di luar
jangkauan hukum, undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku.
2. Memberi perlindungan bagi
kelompok masyarakat terhadap berbagai macam perilaku yang merugikan, sebagai
akibat adanya kegiatan di bidang profesi yang bersangkutan.
Bagaimana
Menggunakan Etika Dan Profesionalisme TSI
Etika dan Profesionalisme TSI perlu
digunakan karena etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya
melalui rangkaian tindakan sehari-hari.
Itu berarti etika membantu manusia
untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.
Etika pada akhirnya membantu kita
untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang
perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek
atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi
beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Rumusan etika yang dituangkan dalam
kode etik (Code of conduct) profesi memiliki beberapa tujuan yaitu:
- Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
- Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan.
- Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu.
- Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
- Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
Kapan Menggunakan Etika dan Profesionalisme TSI
Etika dan
profesionalisme tsi digunakan ketika akan menggunakan teknologi system
informasi. Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab
untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita
mempunyai tanggung jawab manajerial.
Kita harus menerima tanggung jawab secara etis
seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita
dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem
bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer atau pebisnis
Profesional,
akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang
aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai
suatu dimensi etis yang harus dipertimbangkan.
Banyaknya
aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu etika,
yang dapat dikategorikan dalam empat jenis:
1.Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi).
Pengumpulan, penyimpanan,
dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya
kepada pihak lain untuk tujuan komersial.
Privasi informasi adalah hak untuk menentukan
kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan
kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
2.Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
3.Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
4.Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
Dimana etika dan profesionalisme TSI itu
di terapkan
Etika pada teknologi sistem informasi adalah Ilmu yang membahas perbuatan
baik dan perbuatan buruk manusia dan dapat dipahami oleh pikiran
manusia. Hal dikatakan baik apabila
memberikan perasaan senang, atau bahagia (positif). Etika juga bisa
dikatakan tercela,
perbuatan yang bertentangan dengan norma‐norma masyarakat yang berlaku.
Etika yang harus dilakukan oleh pengelola teknologi informasi adalah mempunyai persoalan khusus dan pengelolaannya. Teknologi
informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia. Merahasiakan
data dan tidak melakukan pelanggaran perundang-undangan ITE.
Etika pengguna yang harus dilakukan pada teknologi
system informasi adalah menggunakan teknologi
informasi untuk membantu menyelesaikan masalah dan mempermudah pekerjaan
tidak menggunakan aplikasi bajakan yang dapat merugikan pembuat, menghormati hak cipta yang milik orang lain,
tidak merusak teknologi informasi.
Pengguna etika dan profesionalisme teknologi sistem
informasi adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan
menggunakan teknologi sistem informasi. Mereka yang ada di
lingkungan kerja ini harus bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika
dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika. Yang sangat berperan
dalam pengguna teknologi sistem informasi para pekerja dibidang teknologi
informasi terbagi menjadi 3 kelompok,sistem analis,orang yang bergelut dengan
perangkat keras,orang yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi.
Etika pembuat yang harus dilakukan pada teknologi sistem informasi adalah
menciptakan teknologi informasi seperti, lembaga besar dengan para ahli-ahli
teknologi di beberapa bidang namun tidak menutup kemungkinan dilakukan secara
individu. Membuat teknologi informasi tentu harus memperhatikan etika IT yaitu tidak
mengambil ide/ info dari orang lain secara illegal.
salah satu contohnya adalah kasus dimana contoh etika pada teknologi system
informasi dalam kehidupan sehari-hari, provider telekomunikasi, bila mengutip
tulisan dari blog atau halaman lain yang dimasukan kedalam blog pribadi,maka
diharuskan untuk menulis atau mencantumkan backlink sebagai bentuk
pertangungjawaban atas kutipan yang telah dilakukan, apabila kita ingin membuka
bisnis warnet diharapkan menggunakan Operating Sistem berijin, sehingga tidak melanggar
hukum.
Siapa yang Menggunakan Etika dan Profesionalisme TSI
Yang menggunakan etika dan profesionalisme
tsi adalah setiap orang yang akan menggunakan baik itu digunakan sebagai
kebutuhan dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari – hari. Seperti penggunaan
internet untuk membuka email, chatting dll.
Referensi :
http://www.septianbudi.com/berita-110-pengertian-etika-dan-profesionalisme-dalam-teknologi-sistem-informasi.html
· http://riyandari.blogspot.com/2012/03/etika-dan-profesionalisme-tsi.html
http://ribhy.ini-aja.com/ep-tsi-2011/etika-dan-profesionalisme-it/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar