Selasa, 04 November 2014

Electronic Commerce

Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan  atau  pertukaran  produk,  jasa  dan  informasi  melalui  jaringan  komputer.   E-commerce  merupakan  bagian  dari  e-business,  di  mana  cakupan  e-business  lebih  luas,  tidak  hanya  sekedar  perniagaan  tetapi  mencakup  juga  pengkolaborasian  mitra  bisnis,  pelayanan  nasabah,  lowongan  pekerjaan  dll.  Selain  teknologi  jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basis data  atau pangkalan  data  (database),  e-surat  atau  surat  elektronik  (e-mail),  dan  bentuk teknologi  non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran  untuk e-commerce ini (Siregar, 2010)
E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus  memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).  Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
·         Presentasi elektronis (pembuatan website) untuk produk dan layanan.
·         Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
·         Otomatisasi  akun  pelanggan  secara  aman  (baik  nomor  rekening  maupun  nomor Kartu Kredit).
·         Pembayaran  yang  dilakukan  secara  langsung  (online)  dan  penanganan  transaksi.
http://4.bp.blogspot.com/-vWbveIxnbOs/UqSCaTZP7HI/AAAAAAAAAWk/ImR00SzIqtk/s1600/bagan+B2B+dan+B2C.PNG
Gambar 1.1 E-commerce
Perspektif E-commerce.
E-commerce  (electronic  commerce)  merupakan  istilah  yang  digunakan  oleh  perusahaan  untuk  menjual  dan  membeli  sebuah  produk  secara  online.  Ecommerce didefinisikan dari beberapa perspektif (Kalakota dan Whinston (1997) yaitu berdasarkan komunikasi, proses bisnis, layanan, dan online.  Definisi  e-commerce  berdasarkan  beberapa  prespektif  yang  telah  disebutkan yaitu :
·         Perspektif  Komunikasi  (Communications),  Menurut  perspektif  ini,  ecommerce merupakan pengiriman informasi, produk/jasa, dan pembayaran  melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
·         Perspektif  Proses  bisnis  (Business),  Menurut  perspektif  ini,  e-commerce merupakan  aplikasi  teknologi  menuju  otomatisasi  transaksi  dan  aliran  kerja perusahaan (work flow ).
·         Perspektif  layanan  (Service),  Menurut  perspektif  ini  e-commerce  merupakan  satu  alat  yang  memenuhi  keinginan  perusahaan,  konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu  barang dan ketepatan pelayanan.
·         Perspektif Online (Online), Menurut perspektif  ini e-commerce  berkaitan  dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.

Jenis-Jenis E-COMMERCE
E-commerce  dapat  dibagi  menjadi  beberapa  jenis  yang  memiliki  karakteristik berbeda-beda.

Business to Business (B2B)
Business to Business eCommerce memiliki karakteristik:
·         Trading  partners  yang  sudah  diketahui  dan  umumnya  memiliki  hubungan  (relationship)  yang  cukup  lama.  Informasi  hanya  dipertukarkan  dengan  partner  tersebut.  Dikarenakan  sudah  mengenal  lawan komunikasi, maka jenis informasi  yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
·         Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulangdan secara  berkala,  misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati  bersama. Dengan  kata lain, layanan yang digunakan sudah tertentu. Hal ini  memudahkan  pertukaran  data  untuk  dua  entiti  yang  menggunakan standar yang sama.
·         Salah  satu  pelaku  dapat  melakukan  inisiatif  untuk  mengirimkan  data,  tidak harus  menunggu parternya.
·         Model  yang  umum  digunakan  adalah  peer-to-peer,  dimana  processing  intelligence dapat didistribusikan  dikedua pelaku bisnis.
  Business  to Business  e-commerce  umumnya  menggunakan  mekanisme  Electronic  Data  Interchange  (EDI).  Sayangnya  banyak  standar  EDI  yang  digunakan  sehingga  menyulitkan  interkomunikasi  antar  pelaku  bisnis.  Standar  yang  ada  saat  ini  antara  lain:  EDIFACT,  ANSI  X.12,  SPEC  2000,  CARGO-IMP,  TRADACOMS, IEF,  GENCOD,  EANCOM, ODETTE,  CII.  Selain  standar  yang  disebutkan  di atas,  masih  ada  format-format  lain  yang  sifatnya  proprietary.  Jika  anda  memiliki  beberapa  partner  bisnis  yang  sudah  menggunakan  standar  yang  berbeda,  maka  anda  harus  memiliki  sistem  untuk  melakukan  konversi  dari  satu  format  ke format  lain. 
Pendekatan  lain  yang sekarang cukup populer dalam standarisasi  pengiriman  data  adalah  dengan  menggunakan  Extensible  Markup  Language  (XML) yang dikembangka n  oleh World Wide Web Consortium (W3C). XML menyimpan  struktur  dan  jenis  elemen  data  di dalam  dokumennya  dalam bentuk  tags  seperti  HTML  tags  sehingga  sangat  efektif  digunakan  untuk  sistem  yang  berbeda.  Kelompok  yang  mengambil  jalan  ini  antara  lain  adalah XML/EDI group.

Business to Consumer (B2C)
Business toConsumer eCommerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
·         Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan keumum.
·         Pelayanan  (service)  yang  diberikan  bersifat  umum  (generic)  dengan  mekanisme yang dapat  digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena  sistem  Web  sudah  umum  digunakan  maka  layanan  diberikan dengan menggunakan basis Web.
·         Layanan  diberikan  berdasarkan  permohonan  (on demand). Konsumer  melakukan  inisiatif dan produser harus siap  memberikan respon sesuai  dengan permohonan.
·         Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client  (consumer )  menggunakan  sistem  yang  minimal  (berbasis  Web)  dan  processing (business procedure) diletakkan disisi server.
Business  to Consumer  e-commerce  memiliki  permasalahan  yang  berbeda.  Mekanisme  untuk  mendekati  konsumen  pada  saat  ini  menggunakan bermacam-macam  pendekatan  misalnya  dengan  menggunakan  “electronic  shopping mall”atau  menggunaka n konsep  “portal”.  Electronic  shopping  mall  menggunakan  websites  untuk  menjajakan produk  dan  layanan.  Para  penjual  produk  dan  layanan  membuat  sebuah  storefront  yang  menyediakan  katalog  produk  dan  la ya n a n  ( service)   yang diberikannya.  Calon  pembeli  dapat  melihat-lihat  produk  dan  layanan  yang  tersedia  seperti  halnya  dalam  kehidupan  sehari-hari  denga n  melakukan  window  shopping.  Bedanya,  calon  pembeli  dapat  melakukan  belanja  ini  kapan  saja  dan  darimana  saja  dia  berada  tanpa  dibatasi  oleh  jam  buka  toko. 
Contoh  penggunaan  website untuk menjajakan produk dan layanannya antara lain:
·         Amazon http://www.amazon.com,  Amazon merupakan toko buku virtual  yang menjual buku melalui web sitenya.  Kesuksesan Amazon yang luar  biasa menyebabkan toko buku lain harus melakukan hal yang sama.
·         eBay http://www.ebay.com, merupakan tempat lelang online.
·         NetMarket http://www.netmarket.com,  yang  merupakan  direct  marketing dari  Cendant (hasil  merge  dari  HFC, CUC  International,  Forbes  projects).  NetMarket  akan  mampu  menjual  95%dari kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Konsep  portal  agak  sedikit  berbeda  dengan  electronic  shopping  mal l, dimana  pengelola  portal  menyediakan  semua  layanan  di portalnya  (yang  biasanya  berbasis  web).  Sebagai  contoh,  portal  menyediakan  s u r at  e le k t r o n ik  ( e-mail)  gratis  yang  berbasis  Web  bagi  para  pelanggannya  sehingga  diharapkan  sang  pelanggan  selalu  kembali  ke portal  tersebut.  Contoh  portal  antara lain:
·         Netscape Home <http://home.netscape.com>
·         MyYahoo

Perdagangan Kolaboratif (collaborative commerce)
Dalam  c-commerce,  para  mitra  bisnis  berkolaborasi  (alih-alih  membeli  atau  menjual)  secara  elektronik.  Kolaborasi  semacam  ini  seringkali  terjadi  antara dan dalam mitra bisnis di sepanjang rantai pasokan.

Consumen to consumen (C2C)
Dalam  C2C  seseorang  menjual  produk  atau  jasa  ke  orang  lain.  Dapat  juga disebut sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang  menjual produk  dan jasa ke satu sama lain.
·         Lelang  C2C,  Dalam  lusinan  negara,  penjualan  dan  pembelian  C2C  dalam  situs  lelang  sangat  banyak.  Kebanyakan  lelang dilakukan oleh  perantara,  seperti  eBay.com,  auctionanything.com;  para pelanggan  juga  dapat  menggunakan  situs  khusus  seperti  buyit.com  atau bid2bid.com. Selain itu banyak pelanggan  yang melakukan lelangnya  sendiri  seperti  greatshop.com  menyediakan  piranti  lunak  unt uk  menciptakan komunitas lelang terbalik C2C online.
·          Iklan Kecik, Orang  mejual ke orang  lainnya setiap hari  melalui iklan  kecik  (classified  ad)  di  koran  dan  majalah.  Iklan  kecik  berbasis  internet memiliki satu keunggulan besar daripada berbagai jenis iklan  kecik yang lebih tradisional: iklan  ini  menawarkan pembaca nasional  bukan  hanya  local.  Iklan  kecik  tersedia  melalui  penyedia  layanan  internet seperti AOL, MSN, dll.
·         Layanan  Personal.  Banyak  layanan  personal  (pengacara,  tukang,  pembuat  laporan  pajak,  penasehat  investasi,  layanan  kencan) tersedia  di  internet.  Beberapa  diantaranya  tersedia  dalam  iklan  kecik,  tetapi  lainnya dicantumkan dalam situs web serta direktori khusus. Beberapa  gratis dan ada juga yang berbayar

Comsumen to Business (C2B)
Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau  jasa  tertentu,  dan  para  pemasok  bersaing  untuk  menyediakan  produk  atau  jasa  tersebut  ke  konsumen.  Contohnya  di  priceline.com,  dimana  pelanggan  menyebutkan  produk  dan  harga  yang  diinginkan,  dan  priceline  mencoba  menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.

Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam  situasi  ini  perusahaan  menggunakan  e-commerce  secara  internal  untuk memperbaiki operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut sebagai ecommerce B2E (business to its employees) yang digambarkan dalam studi kasus  terbuka.

Pemerintah ke Warga (Goverment to Citizen—G2C)
Dalam  kondisi  ini  sebuah  unit  atau  lembaga  pemerintah  menyediakan  layanan  ke  para  masyarakat  melalui  teknolog i  E-commerce.  Unit-unit  pemerintah  dapat  melakukan  bisnis  dengan  berbagai  unit  pemerintah  lainnya  serta  dengan  berbagai  perusahaan  (G2B).  E-goverment  yaitu  penggunaan  teknologi  internet  secara  umum  dan  e-commerce  secara  khusus  untuk  mengirimkan informasi dan layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok  entitas  pemerintah,  serta  mereka  yang  bekerja  di  sektor  publik.  
E-goverment  menawarkan  sejumlah  manfaat  potensial:  E-goverment  meningkatkan  efisiensi  dan  efektivitas  fungsi  pemerintah,  termasuk  pemberian  layanan  publik.  E-government  memungkinkan  pemerintah  menjadi   lebih  transparan  pada masyarakat  dan  perusahaan  dengan  memberikan  lebih  banyak  akses  informasi  pemerintah.  e-goverment  juga  memberikan  peluan  bagi  masyarakat  untuk  memberikan  umpan  balik  ke  berbagai  lembaga  pemerintah  serta  berpartisipasi  dalam  berbagai  lembaga  dan  proses  demokrasi.  e-goverment  dapat  dibagi  menjadi tiga kategori:
·         Pemerintah  ke  Warga  (Goverment to  Citizen),  Lembaga  pemerintah  makin  banyak  yang  menggunakan  internet  untuk  menyediakan  layanan  pada  warga.
·         Pemerintah  ke  Perusahaan  (Goverment  to  Business),  Pemerintah  menggunakan internet untuk menjual dan membeli dari perusahaan.
·         Pemerintah  ke  Pemerintah  Goverment  to  Government).  Meliputi  eCommerce intrapemerintah (transaksi antar pemerintah yang berbeda). Serta  berbagai layanan antar lembaga pemerintah yang berbeda. Implementasi E-government. Transformasi dari pemberian layanan pemerintah tradisional ke  implementasi  penuh  layanan  pemerintah online  dapat  menjadi  pro ses  yang memakan waktu. Terdapat enam tahap dalam transformasi ke e-goverment:  
tahap 1. publikasi penyebaran informasi;
tahap 2. transaksidua arah “secara  resmi”, dengan sebuah departemen dalam waktu yang sama;
 tahap 3. portal multiguna;
tahap 4. personalisasi portal;
tahap 5. pengelompokkan layanan  umum;
tahap 6. integrasi penuh dan transformasi badan.

Perdagangan Mobile (mobile commerce—m-commerce).
Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan  menggunakan  telepon  selluler  untuk  mengakses  internet  dan  berbelanja,  maka  hal ini disebut m-commerce.


Standar Teknologi E-commerce
Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce  juga  menggunakan  standar  yang  digunakan  sendiri,  umumnya  digunakan dalam  transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
·         Electronic Data Interchange (EDI),  Dibuat oleh pemerintah di awal  tahun  70-an  dan  saat  ini  digunakan  oleh  lebih  dari  1000  perusahaan  Fortune  di  Amerika  Serikat,  EDI  adalah  sebuah  standar  struktur  dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk  mengirimkan  informasi  melalui  jaringan  private.  EDI  saat  ini  juga  digunakan dalam situs perusahaan (corporate website).
·         Open  Buying  on  the  Internet  (OBI),  Adalah  sebuah  standar  yang  dibuat  oleh  Internet  Purchasing  Roundtable  yang  akan  menjamin  bahwa  berbagai  sistem  e-commerce  dapat  berbicara  satu  dengan  lainnya.  OBI  yang  dikembangkan  oleh  konsorsium  OBI  (http://www.openbuy.org/) didukung oleh perusahaan-perusahaan yang  memimpin  di  bidang  teknologi  seperti  Actra,  InteliSys,  Microsoft,  Open Market, dan Oracle.
·         Open  Trading  Protocol  (OTP),  OTP  dimaksudkan  untuk  menstandarisasi  berbagai  aktifitas  yang  berkaitan  dengan  proses  pembayaran,  seperti  perjanjian  pembelian,  resi  untuk  pembelian,  dan  pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang  dibangun  oleh  beberapa  perusahaan,  seperti  AT&T,  CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom.
·         Open Profiling Standard (OPS), Sebuah standar yang di dukung oleh  Microsoft  dan  Firefly  http://www.firefly.com/.  OPS  memungkinkan  pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masingmasing  pengguna  yang  dapat  dia  bagi  (share)  dengan  merchant.  Ide dibalik  OPS  adalah  untuk  menolong  memproteksi  privasi  pengguna  tanpa  menutup  kemungkinan  untuk  transaksi  informasi  untuk  proses  marketing dan sebagainya.
·         Secure  Socket  Layer  (SSL),  Protokol  ini  di  didesain  untuk  membangun sebuah saluran  yang aman ke  server. SSL menggunakan  teknik  encr iption public key untuk memproteksi data yang di kirimkan  melalui  Internet.  SSL  dibuat  oleh  Netscape  tapi  sekarang  telah  di  publikasikan di public domain.
·         Secure  Electronic  Transaction  (SET),  SET  akan  mengenkodekan  nomor kartu kredit yang di simpan di  server merchant. Standarini di  buat  oleh  Visa  dan  MasterCard,  sehingga  akan  langsung  di  dukung  oleh  masyarakat  perbankan.  Ujicoba  pertama  kali  dari  SET  di  ecommerce dilakukan di Asia.
·         Truste,  Adalah  sebuah  partnership  dari  berbagai  perusahaan  yang  mencoba  membangun  kepercayaan  public  dalam  e-commerce  dengan  cara  memberikan  cap  good  housekeeping  yang  memberikan  approve  pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.


E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:
  • Electronic Markets (EMs).
EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
  • Electronic Data Interchange (EDI).
EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial.
Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”.
EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka.
EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
  • Internet Commerce.
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis  teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan

Manfaat E-commerce bagi Organisasi, Konsumen, dan Masyarakat luas

Bagi Organisasi:
·         Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok
·         Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses informasi berbasis kertas
·         Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi.
·         Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai nilai bertipe “pull” yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan menggunakan pemanufakturan just-in-time.
·         Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
·         Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis
·         Menekan biaya telekomunikasi.

Bagi Konsumen:
·         Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap saat (7 hari 24 jam).
·         Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan
·         Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebih murah, karena konsumen bisa berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
·         Produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan pengiriman produk secara cepat dan real-time.
·         Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalam electronik communities dan saling bertukar gagasan dan pengalaman.
·         Memungkinkan pelanggan berpartisipasi dalam lelang virtual.

Bagi Masyarakat luas:
·         Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah
·         Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah


Dampak Positif & Negatif e-commerce Bagi Dunia Bisnis

Dampak positif:
·         Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
·         Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
·         Menurunkan biaya operasional (operating cost).
·         Melebarkan jangkauan (global reach).
·         Meningkatkan customer loyality.
·         Meningkatkan supplier management.
·         Memperpendek waktu produksi.
·         Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Dampak Negatif:
·         Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau diatelah mengganti semua data finansial yang ada.
·         Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
·         Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
·         Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang peretas program (hacker) yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan lalu memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
·         Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
·         Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem


sumber :
Irmawati, Dewi. 2011. Pemanfaatan E-Commerce Dalam Dunia Bisnis. Jurnal Orasi Bisnis. Edisi VI. November 2011.

Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice