Electronic
Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau
pertukaran produk, jasa
dan informasi melalui
jaringan komputer. E-commerce
merupakan bagian dari
e-business, di mana
cakupan e-business lebih luas, tidak
hanya sekedar perniagaan
tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis,
pelayanan nasabah, lowongan
pekerjaan dll. Selain
teknologi jaringan www,
e-commerce juga memerlukan teknologi basis data
atau pangkalan data (database),
e-surat atau surat
elektronik (e-mail), dan
bentuk teknologi non komputer
yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini (Siregar, 2010)
E-commerce
akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk
kegiatan trading (perdagangan). Proses
yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
·
Presentasi elektronis
(pembuatan website) untuk produk dan layanan.
·
Pemesanan secara
langsung dan tersedianya tagihan.
·
Otomatisasi akun
pelanggan secara aman
(baik nomor rekening
maupun nomor Kartu Kredit).
·
Pembayaran yang
dilakukan secara langsung
(online) dan penanganan
transaksi.
Gambar
1.1 E-commerce
Perspektif E-commerce.
E-commerce (electronic
commerce) merupakan istilah
yang digunakan oleh
perusahaan untuk menjual
dan membeli sebuah
produk secara online.
Ecommerce didefinisikan dari beberapa perspektif (Kalakota dan Whinston
(1997) yaitu berdasarkan komunikasi, proses bisnis, layanan, dan online. Definisi
e-commerce berdasarkan beberapa
prespektif yang telah disebutkan
yaitu :
·
Perspektif Komunikasi
(Communications), Menurut perspektif
ini, ecommerce merupakan
pengiriman informasi, produk/jasa, dan pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau
sarana elektronik lainnya.
·
Perspektif Proses
bisnis (Business), Menurut
perspektif ini, e-commerce merupakan aplikasi
teknologi menuju otomatisasi
transaksi dan aliran
kerja perusahaan (work flow ).
·
Perspektif layanan
(Service), Menurut perspektif
ini e-commerce merupakan
satu alat yang
memenuhi keinginan perusahaan,
konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan
mutu barang dan ketepatan pelayanan.
·
Perspektif
Online (Online), Menurut perspektif ini
e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan
informasi di internet dan jasa online lainnya.
Jenis-Jenis E-COMMERCE
E-commerce dapat
dibagi menjadi beberapa
jenis yang memiliki
karakteristik berbeda-beda.
Business to Business (B2B)
Business
to Business eCommerce memiliki karakteristik:
·
Trading partners
yang sudah diketahui
dan umumnya memiliki hubungan
(relationship) yang cukup
lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan
partner tersebut. Dikarenakan
sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan
kebutuhan dan kepercayaan (trust).
·
Pertukaran data (data exchange)
berlangsung berulang-ulangdan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang
sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, layanan yang digunakan sudah
tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran
data untuk dua
entiti yang menggunakan standar yang sama.
·
Salah satu
pelaku dapat melakukan
inisiatif untuk mengirimkan
data, tidak harus menunggu parternya.
·
Model yang
umum digunakan adalah
peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan dikedua pelaku bisnis.
Business
to Business e-commerce umumnya
menggunakan mekanisme Electronic
Data Interchange (EDI).
Sayangnya banyak standar EDI
yang digunakan sehingga
menyulitkan interkomunikasi antar
pelaku bisnis. Standar
yang ada saat
ini antara lain:
EDIFACT, ANSI X.12,
SPEC 2000, CARGO-IMP,
TRADACOMS, IEF, GENCOD, EANCOM, ODETTE, CII.
Selain standar yang
disebutkan di atas, masih
ada format-format lain yang sifatnya
proprietary. Jika anda
memiliki beberapa partner
bisnis yang sudah
menggunakan standar yang
berbeda, maka anda
harus memiliki sistem
untuk melakukan konversi
dari satu format
ke format lain.
Pendekatan lain
yang sekarang cukup populer dalam standarisasi pengiriman
data adalah dengan
menggunakan Extensible Markup
Language (XML) yang dikembangka
n oleh World Wide Web Consortium (W3C).
XML menyimpan struktur dan
jenis elemen data
di dalam dokumennya dalam bentuk
tags seperti HTML
tags sehingga sangat
efektif digunakan untuk sistem yang
berbeda. Kelompok yang
mengambil jalan ini
antara lain adalah XML/EDI group.
Business to Consumer (B2C)
Business
toConsumer eCommerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
·
Terbuka untuk umum,
dimana informasi disebarkan keumum.
·
Pelayanan (service)
yang diberikan bersifat
umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai
contoh, karena sistem Web
sudah umum digunakan
maka layanan diberikan dengan menggunakan basis Web.
·
Layanan diberikan
berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan
inisiatif dan produser harus siap
memberikan respon sesuai dengan
permohonan.
·
Pendekatan
client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer )
menggunakan sistem yang
minimal (berbasis Web)
dan processing (business
procedure) diletakkan disisi server.
Business to Consumer
e-commerce memiliki permasalahan
yang berbeda. Mekanisme
untuk mendekati konsumen
pada saat ini
menggunakan bermacam-macam
pendekatan misalnya dengan
menggunakan “electronic shopping mall”atau menggunaka n konsep “portal”. Electronic
shopping mall menggunakan
websites untuk menjajakan produk dan
layanan. Para penjual
produk dan layanan
membuat sebuah storefront
yang menyediakan katalog
produk dan la ya n a n
( service) yang
diberikannya. Calon pembeli
dapat melihat-lihat produk
dan layanan yang tersedia seperti
halnya dalam kehidupan
sehari-hari denga n melakukan window
shopping. Bedanya, calon
pembeli dapat melakukan
belanja ini kapan saja dan
darimana saja dia
berada tanpa dibatasi
oleh jam buka
toko.
Contoh
penggunaan website untuk menjajakan produk dan
layanannya antara lain:
·
Amazon
http://www.amazon.com, Amazon merupakan
toko buku virtual yang menjual buku
melalui web sitenya. Kesuksesan Amazon
yang luar biasa menyebabkan toko buku
lain harus melakukan hal yang sama.
·
eBay
http://www.ebay.com, merupakan tempat lelang online.
·
NetMarket
http://www.netmarket.com, yang merupakan
direct marketing dari Cendant (hasil merge
dari HFC, CUC International, Forbes
projects). NetMarket akan
mampu menjual 95%dari kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Konsep portal
agak sedikit berbeda
dengan electronic shopping
mal l, dimana pengelola portal
menyediakan semua layanan
di portalnya (yang biasanya
berbasis web). Sebagai
contoh, portal menyediakan
s u r at e le k t r o n ik ( e-mail)
gratis yang berbasis
Web bagi para
pelanggannya sehingga diharapkan
sang pelanggan selalu
kembali ke portal tersebut.
Contoh portal antara lain:
·
Netscape Home
<http://home.netscape.com>
·
MyYahoo
Perdagangan Kolaboratif (collaborative commerce)
Dalam c-commerce,
para mitra bisnis
berkolaborasi (alih-alih membeli atau
menjual) secara elektronik.
Kolaborasi semacam ini
seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis di sepanjang
rantai pasokan.
Consumen to consumen (C2C)
Dalam C2C
seseorang menjual produk
atau jasa ke
orang lain. Dapat juga
disebut sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.
·
Lelang C2C,
Dalam lusinan negara,
penjualan dan pembelian
C2C dalam situs
lelang sangat banyak.
Kebanyakan lelang dilakukan oleh perantara,
seperti eBay.com, auctionanything.com; para pelanggan juga
dapat menggunakan situs
khusus seperti buyit.com
atau bid2bid.com. Selain itu banyak pelanggan yang melakukan lelangnya sendiri
seperti greatshop.com menyediakan
piranti lunak unt uk menciptakan komunitas lelang terbalik C2C
online.
·
Iklan Kecik, Orang mejual ke orang lainnya setiap hari melalui iklan kecik
(classified ad) di
koran dan majalah.
Iklan kecik berbasis internet memiliki satu keunggulan besar
daripada berbagai jenis iklan kecik yang
lebih tradisional: iklan ini menawarkan pembaca nasional bukan
hanya local. Iklan
kecik tersedia melalui
penyedia layanan internet seperti AOL, MSN, dll.
·
Layanan Personal.
Banyak layanan personal
(pengacara, tukang, pembuat
laporan pajak, penasehat
investasi, layanan kencan) tersedia di
internet. Beberapa diantaranya
tersedia dalam iklan
kecik, tetapi lainnya dicantumkan dalam situs web serta
direktori khusus. Beberapa gratis dan
ada juga yang berbayar
Comsumen to Business (C2B)
Dalam
C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa
tertentu, dan para
pemasok bersaing untuk
menyediakan produk atau
jasa tersebut ke
konsumen. Contohnya di
priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan
produk dan harga
yang diinginkan, dan
priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan
tersebut.
Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam situasi
ini perusahaan menggunakan
e-commerce secara internal
untuk memperbaiki operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut sebagai
ecommerce B2E (business to its employees) yang digambarkan dalam studi
kasus terbuka.
Pemerintah ke Warga (Goverment to Citizen—G2C)
Dalam kondisi
ini sebuah unit
atau lembaga pemerintah
menyediakan layanan ke
para masyarakat melalui
teknolog i E-commerce. Unit-unit pemerintah
dapat melakukan bisnis
dengan berbagai unit
pemerintah lainnya serta
dengan berbagai perusahaan
(G2B). E-goverment yaitu
penggunaan teknologi internet
secara umum dan
e-commerce secara khusus
untuk mengirimkan informasi dan
layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas
pemerintah, serta mereka
yang bekerja di
sektor publik.
E-goverment
menawarkan sejumlah
manfaat potensial: E-goverment
meningkatkan efisiensi dan
efektivitas fungsi pemerintah,
termasuk pemberian layanan
publik. E-government memungkinkan
pemerintah menjadi lebih
transparan pada masyarakat dan
perusahaan dengan memberikan
lebih banyak akses
informasi pemerintah. e-goverment
juga memberikan peluan
bagi masyarakat untuk memberikan umpan
balik ke berbagai
lembaga pemerintah serta
berpartisipasi dalam berbagai
lembaga dan proses
demokrasi. e-goverment dapat
dibagi menjadi tiga kategori:
·
Pemerintah ke
Warga (Goverment to Citizen),
Lembaga pemerintah makin banyak yang
menggunakan internet untuk
menyediakan layanan pada warga.
·
Pemerintah ke
Perusahaan (Goverment to
Business), Pemerintah menggunakan internet untuk menjual dan membeli
dari perusahaan.
·
Pemerintah ke
Pemerintah Goverment to
Government). Meliputi eCommerce intrapemerintah (transaksi antar
pemerintah yang berbeda). Serta berbagai
layanan antar lembaga pemerintah yang berbeda. Implementasi E-government. Transformasi
dari pemberian layanan pemerintah tradisional ke implementasi
penuh layanan pemerintah online dapat
menjadi pro ses yang memakan waktu. Terdapat enam tahap dalam
transformasi ke e-goverment:
tahap
1. publikasi penyebaran informasi;
tahap
2. transaksidua arah “secara resmi”,
dengan sebuah departemen dalam waktu yang sama;
tahap 3. portal multiguna;
tahap
4. personalisasi portal;
tahap
5. pengelompokkan layanan umum;
tahap
6. integrasi penuh dan transformasi badan.
Perdagangan Mobile (mobile commerce—m-commerce).
Ketika
e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan
telepon selluler untuk
mengakses internet dan
berbelanja, maka hal ini disebut m-commerce.
Standar Teknologi E-commerce
Di
samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga
menggunakan standar yang
digunakan sendiri, umumnya
digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis.
Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
·
Electronic Data
Interchange (EDI), Dibuat oleh
pemerintah di awal tahun 70-an
dan saat ini
digunakan oleh lebih
dari 1000 perusahaan
Fortune di Amerika
Serikat, EDI adalah
sebuah standar struktur
dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan
informasi melalui jaringan
private. EDI saat
ini juga digunakan dalam situs perusahaan (corporate
website).
·
Open Buying
on the Internet
(OBI), Adalah sebuah
standar yang dibuat
oleh Internet Purchasing
Roundtable yang akan
menjamin bahwa berbagai
sistem e-commerce dapat
berbicara satu dengan
lainnya. OBI yang
dikembangkan oleh konsorsium
OBI (http://www.openbuy.org/)
didukung oleh perusahaan-perusahaan yang
memimpin di bidang
teknologi seperti Actra, InteliSys,
Microsoft, Open Market, dan
Oracle.
·
Open Trading
Protocol (OTP), OTP
dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai
aktifitas yang berkaitan
dengan proses pembayaran,
seperti perjanjian pembelian,
resi untuk pembelian,
dan pembayaran. OTP sebetulnya
merupakan standar kompetitor OBI yang
dibangun oleh beberapa
perusahaan, seperti AT&T,
CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom.
·
Open Profiling Standard
(OPS), Sebuah standar yang di dukung oleh
Microsoft dan Firefly
http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan
pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan
masingmasing pengguna yang
dapat dia bagi
(share) dengan merchant.
Ide dibalik OPS adalah
untuk menolong memproteksi
privasi pengguna tanpa
menutup kemungkinan untuk
transaksi informasi untuk
proses marketing dan sebagainya.
·
Secure Socket
Layer (SSL), Protokol
ini di didesain
untuk membangun sebuah
saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik
encr iption public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui
Internet. SSL dibuat
oleh Netscape tapi
sekarang telah di
publikasikan di public domain.
·
Secure Electronic
Transaction (SET), SET
akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant. Standarini di buat
oleh Visa dan
MasterCard, sehingga akan
langsung di dukung
oleh masyarakat perbankan.
Ujicoba pertama kali
dari SET di
ecommerce dilakukan di Asia.
·
Truste, Adalah
sebuah partnership dari
berbagai perusahaan yang mencoba membangun
kepercayaan public dalam
e-commerce dengan cara
memberikan cap good
housekeeping yang memberikan
approve pada situs yang tidak
melanggar kerahasiaan konsumen.
E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis
antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan
dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan
institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Jika diklasifikasikan, sistem
e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:
- Electronic Markets (EMs).
EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar,
sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan.
Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar
organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli
untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan
fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan
efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan
informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat
sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
- Electronic Data Interchange
(EDI).
EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data
transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara
organisasi-organisasi komersial.
Secara
formal EDI didefinisikan oleh International Data
Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data
terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari
satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media
elektronik”.
EDI sangat luas penggunaannya, biasanya
digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan
para supplier mereka.
EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan,
sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari
satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan
hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak
disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu
pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh
respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran
dapat dilakukan secara elektronik.
- Internet Commerce.
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis
teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial
ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat
dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan
dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening
penjual.
Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan
terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih
sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs
di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di
berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang
paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui
internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat
pemesan
Manfaat
E-commerce bagi Organisasi, Konsumen, dan Masyarakat luas
Bagi
Organisasi:
·
Memperluas pasar hingga
mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga perusahaan bisa menjangkau
lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan
mitra bisnis yang dinilai paling cocok
·
Menekan biaya menyusun,
memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses informasi berbasis kertas
·
Memungkinkan perusahaan
mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi.
·
Menekan biaya
persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai
nilai bertipe “pull”
yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan
menggunakan pemanufakturan just-in-time.
·
Menekan waktu antara
pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
·
Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang
proses bisnis
·
Menekan biaya telekomunikasi.
Bagi Konsumen:
·
Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi
lainnya setiap saat (7 hari 24 jam).
·
Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak
kepada pelanggan
·
Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang
lebih murah, karena konsumen bisa berbelanja di banyak tempat dan melakukan
perbandingan secara cepat.
·
Produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan
pengiriman produk secara cepat dan real-time.
·
Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya
dalam electronik communities dan saling bertukar gagasan dan pengalaman.
·
Memungkinkan pelanggan berpartisipasi dalam lelang virtual.
Bagi Masyarakat luas:
·
Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah
·
Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah
Dampak Positif & Negatif
e-commerce Bagi Dunia Bisnis
Dampak positif:
·
Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih
menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
·
Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
·
Menurunkan biaya operasional (operating cost).
·
Melebarkan jangkauan (global reach).
·
Meningkatkan customer loyality.
·
Meningkatkan supplier management.
·
Memperpendek waktu produksi.
·
Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak Negatif:
·
Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan.
Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau
diatelah mengganti semua data finansial yang ada.
·
Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang
timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang
tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
·
Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba
padam.
·
Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
Misalkan seorang peretas program (hacker) yang berhasil membobol sebuah sistem
perbankan lalu memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
·
Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena
berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak
lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
·
Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang
dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar,
kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem
sumber
:
Irmawati,
Dewi. 2011. Pemanfaatan E-Commerce Dalam Dunia Bisnis. Jurnal Orasi Bisnis. Edisi
VI. November 2011.
Julian
Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice
Tidak ada komentar:
Posting Komentar