Pengaruh Layar Monitor Komputer
Terhadap Gangguan Kesehatan Mata Pada Pengguna Komputer.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kemajuan teknologi saat ini sangat
berkembang pesat dan membantu manusia untuk berinteraksi satu sama lain, tanpa
dibatasi oleh jarak dan waktu. Kemudahan yang diberikan oleh teknologi tersebut
mencakup banyak hal serta menambah berbagai aspek kehidupan, mulai dari bisnis
hingga pendidikan. Pada prinsip–prinsip teknologi ini berkembang untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih mudah
berkomunikasi ataupun melakukan sesuatu. Namun dari segala efek positif yang
diterima oleh manusia terdapat pula berbagai efek negatif, baik secara fisik
dan mental. (Anonim, 2009)
Teknologi memang tak bisa terlepas
dari dampaknya terhadap kesehatan. Ada yang baik dan ada yang buruk, dan masih
banyak juga faktor lain yang mempengaruhinya. Penggunaan komputer sendiri di
masa sekarang kian menjamur, baik di kantor-kantor hingga menambah dunia
pendidikan bahkan rumah-rumah pribadi. Berbicara mengenai radiasi agaknya masih
terlampau jauh karena beberapa penelitian yang sudah dilakukan para ahli belum
memberikan bukti-bukti jelas untuk terlalu takut akan hal ini, dan sejauh ini
sebagian besar riset membuktikan bahwa radiasi dari monitor komputer masih
berada dalam batas yang aman-aman saja bila penggunaannya tidak terlalu
berlebihan. Namun yang paling sering terdeteksi adalah adanya gangguan yang
berhubungan dengan mata seperti mata lelah, pegal, mata kering, kesulitan
menangkap objek hingga kepala yang bisa disebabkan akibat gangguan tersebut.
(Kismawadi, 2009)
Mata merupakan salah satu organ
tubuh yang amat vital bagi manusia untuk penglihatan yang mendeteksi cahaya. “Eye
floaters” atau gangguan mata adalah endapan atau kondensasi (pengembunan)
di dalam selai mata yang seperti kaca mata merupakan organ tubuh yang paling
mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola
mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna
yang panas seperti warna merah kuning, ungu, orange, akan lebih mempercepat
kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya pada sebagainya, akan
menambah beban mata. Pemakaian layar monitor komputer yang tidak ergonomis
dapat menyebabkan keluhan pada mata. (Kompas, 2004)
Pengaruh monitor terhadap kesehatan
mata, masih menjadi perdebatan. Pemakaian video display unit (VDU) pada
umumnya mengeluhkan tekanan pada mata, nyeri otot, leher, sakit pundak dan
pinggang. Berdasarkan hasil penelitian, 77% para pemakai layar komputer akan
mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata
merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata,
tapi berdasarkan penelitian di Inggris, tidak ada kerusakan permanen diterima
dari sumber lain. (Kompas, 2004)
Berdasarkan data yang diperoleh dari
Kantor Pemerintah Daerah diperoleh hasil bahwa, jumlah Staf sebanyak 1037
orang, jumlah komputer 56 unit, jumlah operator komputer 56 orang. Dan
berdasarkan wawancara langsung yang dilakukan pada saat pengambilan data awal
mayoritas dari pengguna komputer mengatakan bahwa ketika berada di depan
komputer dengan waktu yang cukup lama mereka mengalami kelelahan mata, mata
berair, perih dan tegang pada otot-otot mata.
Berdasarkan fenomena dan
permasalahan yang diperoleh dan dikemukakan sebelumnya tentang pengaruh layar
monitor komputer, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian
“Pengaruh Layar Monitor Komputer Terhadap Gangguan Mata Pada Pengguna Komputer
di Jakarta”.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian-uraian yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana Pengaruh Layar Monitor Komputer Terhadap Gangguan Kesehatan Mata
Pada Pengguna Komputer”
C. Tujuan
Penelitian
Untuk mengidentifikasi tentang
pengaruh layar komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada pengguna komputer
di Jakarta.
D. Manfaat
Penelitian
1. Sebagai sumber bacaan dan
informasi tentang pengaruh layar monitor
komputer terhadap gangguan mata
2. Sebagai bahan pembanding bagi
peneliti selanjutnya yang tentunya berkaitan dengan pengaruh layar monitor
komputer.
3. Menambah pengetahuan bagi para
pengguna komputer terhadap bahaya layar komputer pada pengguna komputer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI
Tinjauan
Tentang Gangguan Kesehatan Mata
Definisi Gangguan Mata
Gangguan mata atau eye floaters
adalah endapan atau kondensasi (pengembunan) didalam sela mata yang seperti
kaca. (Vitreous jelly of the eye). Orang –orang menggunakan istilah
“pengembangan mata (eye floaters)” untuk melukiskan noda-noda yang
mengambang didalam penglihatannya ketika mereka melihat kesekelilingnya. Eye
floaters dapat hadir hanya pada satu mata atau kedua-dua mata. (Kompas,
2004)
Menurut dokter RSUD Raden Mattaner
jambi itu, gangguan mata karena penggunaan elektronik setiap hari sudah sering
ditemukan. Biasanya gangguan karena faktor kebiasaan yang buruk pada waktu
bekerja didepan komputer. (Kompas, 2004)
Timbulnya gejala itu, katanya,
akibat bekerja secara konstan, terus menerus pada jarak dekat. Sebenarnya,
monitor komputer tak memancarkan sinar atau radiasi yang berbahaya bagi mata,
baik monitor berwarna maupun monitor hitam putih. Sebaliknya usahakan berkedip
saat menggunakan komputer, sehingga mata bisa beristirahat sejenak, ujarnya.
(Wisnu, 2009)
Hal inilah yang mengakibatan
kelelahan konvergensi. Di mana, terjadi saat melihat suatu objek dekat dengan
kedua mata, maka mata kita akan bergerak satu sama lainnya (konvergensi) untuk
memeriksa objek yang dilihat tersebut. Melihat monitor komputer yang lama dalam
jarak yang dekat menyebabkan kelelahan konvergensi dari otot-otot mata. Hal ini
dapat menimbulkan rasa tegang di daerah sekitar mata, nyeri bahkan sakit
kepala. (Wisnu, 2009)
Walaupun sudah banyak manfaat yang
dapat diperoleh dari pemakaian komputer, namun belum banyak yang menyadari
bahwa pemakian komputer juga dapat menimbulkan masalah sendiri. Masalah yang
dimasudkan adalah penyakit-penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh pemakaian
komputer, terutama bila bekerja denga komputer dengan waktu yang lama secara
terus menerus. Tulisan ini dimaksudkan sebagai bahan masukan yang perlu
diperhatikan oleh para operator komputer maupun para menejer, agar
produktivitas kerja pada operator komputer tetap tinggi, tanpa adanya
kehilangan jam kerja karena sakit yang ditimbulkan oleh penyakit akibat kerja
yang disebabkan oleh pemakaian komputer. Dengan kata lain, pemakaian komputer
hendaknya dapat menciptakan beban kerja menjadi ringan dan suasana kerja menjadi
nyaman, sehinggah semua orang betah bekerja dengan komputer. (Wisnu, 2009)
1. Gangguan Kesehatan Mata Akibat
Radiasi Monitor Komputer
Penggunaan komputer dalam
sehari-hari dalam pekerjaan sehari-hari merupakan hal yang lumrah saat ini.
Hampir setiap orang disebuah kantor menggunakan komputer untuk m,enyelesaikan
tugas-tugas pekerjaan. Namun, monitor sebagai salah satu piranti dari komputer
memiliki bahaya radiasii bagi mata, jika digunakan dalam waktu yang lama.
(Zidni, 2008)
Bahaya radiasi monitror komputer
bagi mata dapat mengakibatkan gangguan sampai pada kerusakan pada mata.
Penggunaan komputer sampai dengan 12 jam sehari dengan monitor yang tidak
dilapisi oleh filter anti radiasi akan mengakibatkan mata merah. Monitor
komputer sendiri menghasilkan radiasi sinar X, ultraviolet, gelombang mikro dan
radiasi elektromagnetik berfrekuensi rendah. Semakin terang monitor anda, maka
semakin banyak radiasi yang akan ditimbulkan. (Zidni, 2008)
Dampak berikutnya dari radiasi
monitor komputer adalah mata yang bergetar dan berkedip, lalu dapat berlanjut
memicu rabun jauh atau mata minus, katarak, keguguran dan epilepsi. Sementara
dampaknya akan dirasakan mulai 15 sampai 20 tahun kemudian. (Zidni, 2008)
Sebagai informasi, tingkat
pencahayaan atau (brightnees) yang terlalu terang atau terlalu buram
tidak baik bagi kesehatan mata. Pencahayaan yang terlalu terang akan membuat
mata menjadi silau, sedangkan pencahayaan yang terlalu buram hanya dan membuat
mata bekerja lebih keras untuk melihat. Hal ini akan membuat mata menjadi cepat
lelah. (Anonim, 2009)
Untuk pencahayaannya, anda harus
menyesuaikan brightnees dan contrast monitor hingga mata anda bisa melihat
dengan nyaman. Anda juga harus menyesuaikan resolusi dengan karakter dimonitor
agar dokumen-dokumen mudah dibaca dan mata akan menjadi lebih nyaman. (Anonim,
2009)
Menurut penelitian yang dilakukan di
Amerika Serikat, pancaran radiasi gelombang beta yang ditimbulkan oleh monitor
komputer. Perlu di ketahui, monitor komputer produksi mulai tahun 2004 telah
menyertakan sebuah komponen silikon radioaktif lemah (grup metalloids) yang
mampu membuat warna XVGA lebih cerah dengan biaya yang lebih murah. (Anonim,
2009)
Pancaran radioaktif ini akan terus
aktif hingga meluruh habis selama 20 tahun. Kerusakan pada mata tidak bersifat
langsung, tetapi bersifat gradual. Untuk pencahayaanya, setiap 3 jam anda
melakukan kegiatan didepan komputer, bisakah anda untuk mengistirahatkan mata
anda dengan cara menutup mata selama 5 menit. (Anonim, 2009)
Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter
untuk layar monitor byang dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar dari
komputer. Menurut hasil penelitian, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam
per hari terus menerun, ternyata radiasi yang dikeluarkan dari komputer
(khususnya sinar-X) yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi
(terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan laju
dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem pertahun.
Terkena bahaya radiasi yang munkin timbul dari tabung layar monitor. Sehingga
kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan
(galare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi. (Wisnu,
2004)
Monitor flat yang saat ini makin
banyak di gunakan, tak perlu banyak membantu dalam mengurangi radiasi atau
cahaya yang dilihat langsung. Tapi lebih pada tempat yang praktis. (Rahmi,
2008)
Monitor yang bagus memiliki kualitas
yang mencukupi. gambar yang bagus pada layar akan membuat mata bekerja lebih
efisien dan nyaman, pixel yang banyak dan resolusi yang baik juga membantu
kerja mata. (Rahmi, 2008)
Monitor layar lebar juga membantu,
apalagi untuk pekerjaan yang menuntut kemampuan visual tinggi. Monitor lebih
kecil (kurang dari 0,28 mm). ( Rahmi, 2008 )
2. Sumber Penyakit akibat Kerja pada
Komputer
Komputer sebagai alat bantu yang
banyak digunakan manusia, ternyata dapat menimbulkan penyakit akibat kerja
seperti halnya pemakaian mesin pada kegiatan industri. Komputer dapat
menimbulkan penyakit akibat kerja, disebabkan karena komputer sebagai bagain
dari teknologi informatika mengalami percepatan yang sangat cepat sejak
komputer ditemukan pertama kali. Percepatan teknologi informatika berlangsung
hanya puluhan tahun sejak pertama kali ditemukan pertama kali, sehingga bagian
tubuh manusia ada yang tidak sempat menyesuaikan dengan percepatan tersebut.
Lain halnya dengan teknologi pertanian yang percepatannya berlangsung selama
ribuan tahun sejak manusia mengenal bercocok tanam, sehingga bagian tubuh
manusia sempat beradaptasi dengan pemakaian alat-alat pertanian. Sedangkan
zaman industrialisasi percepatannya berlangsung selama ratusan tahun sejak
manusia mulai memakai mesin-mesin, sehingga manusia mempunyai waktu yang cukup
untuk memikirkan dan membuat peraturan untuk melindungi tubuh manusia dari
kemungkinan mengalami cidera atau penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh
percepatan teknologi komputer yang begitu hebat oleh Alvin Tofler disebut
sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan. (Wisnu, 2009)
Para pengguna komputer kerap mengabaikan
gangguan kesehatan akibat berlama-lama menggunakan alat moderen itu. Computer
Vision Syndrom (CVS) adalah salah satu gangguan yang dialami. Wujud
keluhannya antara lain mata lelah dan kering, sakit kepala, mual-mual, hingga
muntah. (Mangoenprasodjo, 2005)
Aswin adalah salah seorang copy
writer disebuah perusahaan periklanan terkemuka di jakarta. Ia sering
mengeluhkan matanya yang terasa lelah, juga kering. Padahal layar komputernya
sudah dilapisi antiflicker. Setelah diperiksa dokter specialis mata, terdeteksi
kalau ia mengalami Computer Vision Syndrom (CVS). (Mangoenprasodjo,
2005)
CVS adalah gangguan pada mata akibat
pangguna komputer dalam dalam waktu terlalu lama secara terus menerus.
Kelelahan mata yang dirasakan Aswin merupakan salah satu tanda (Computer
Vision Syndrom) CVS. Gejala lainnya adalah mata kering,iritasi
mata,pandangan buram atau ganda,sakit kepala, dan sensitif terhadap cahaya.
(Mangoenprasodjo, 2005)
Menurut Dr. Bambang Triwiyono,Sp.M.,
dokter specialis mata RS Pertamina Pusat, Jakarta, kumpulan gejala atau
sindroma pada mata ini di akibatkan oleh pengguana komputer secara
terus-menerus, lebih dari empat jam sehari. Kecendrungan (Computer Vision
Syndrom) CVS mekin meningkat, di amerika, sekitar 70-90% pengguna komputer
menderita (Computer Vision Syndrom) CVS. Apalagi mereka yang
menggunakannya lebih dari empat jam sehari. (Mangoenprasodjo, 2005)
Ada beberapa faktor yang bisa
menyebabkan munculnya CVS, yaitu jenis atau karakteristik monitor komputer,
lamanya pengguna komputer, serta adanya kelainan refraksi (pembiasan) pada
pengguna. Karakteristik monitor dengan resolusi rendah termasuk yang
menyebabkan gangguan ini. (Mangoenprasodjo, 2005)
Pemakaian kacamata yang tidak pas
atau melepas kacamata pada pengguna komputer dengan kelainan refraksi, baik
minus, plus, maupun slindris, akan memperburuk (Computer Vision Syndrom)
CVS yang terjadi. Ini lantaran mata terpaksa melakukan akomodasi atau
penyesuaian terhadap jarak obyek secara kuat. Mata yang dipaksa berakomodasi
terus menerus akan mengalami kelelahan. Kondisi seperti ini bila berlangsung
lama dan kontinyu, cenderung akan menambah minusnya. (Mangoenprasodjo, 2005)
Sindroma penglihatan akibat komputer
ini memang belum lama berkembang. Asosiasi Optimetri Amerika baru mensinyalir
gangguan ini sekitar tahun 1990-an. Di tahun ini pengguna komputer mulai marak
dan keluhan seputar kelelahan mata tambah banyak. Diperkirakan sekitar 60 juta
orang Amerika menderita (Computer Vision Syndrom) CVS (Mangoenprasodjo,
2005)
Data pasti penderita (Computer Vision
Syndrom) CVS di Indonesia belum pasti diketahui. Namun, berdasarkan
pengamatan pada pasien yang datang ke dokter mata, gejala-gejala yang mengarah
ke (Computer Vision Syndrom) CVS ini banyak ndi keluhkan. Secara umum
keluhan yang di alami rata-rata berkisar pada kelelahan mata serta mata kering.
(Mangoenprasodjo, 2005)
Sekitar 20-30 persen pasien mengaku
mengalami kelelahan mata. Penggunaan antiradiasi,antiflicker (anti kerlipan)
atau filter pada layar monitor, bisa mengurangi radiasi yang dipancarkan layar
monitor sampai 70-90 persen, tapi tetap saja tidak dapat meniadakan (Computer
Vision Syndrom) CVS sama sekali. (Mangoenprasodjo, 2005)
a) Syndrom Mata Kering
Beragamnya kegiatan yang
memanfaatkan tegnologi komputer membuat semakin banyak orang yang berlama-lama
duduk di depan komputer. Padahal, menetap terus-menerus layar komputer tak baik
untuk kesehatan mata. Salah satunya bisa terkena sindrom mata kering. Apabila
kondisi itu dibiarkan berlarut-larut, tidak saja mengganggu penglihatan, tapi
juga menumbulkan infeksi di kornea mata akibat kekurangan cairan. “Sindrom mata
kering juga bisa di sebabkan udara yang sangat kering, angin, debu, polusi, dan
asap rokok”. (Sutinah, 2009)
Sindrom mata kering akan menyebabkan
produksi air mata berkurang.” Dalam kasus sindrom mata kering akan mekin parah
seiring dengan bertambahnya usia,” sindrom mata kering juga dapat diderita oleh
semua usia, baik pria maupun wanita. (Sutinah, 2009)
Mata mengalami penguapan berlebihan
sehingga kering jika digunakan terus-menerus untuk menatap monitor computer,
televisi atau membaca dengan frekuensi mengedip rendah. Air Condition
(AC), udara panas dan kering serta asap rokok memperberat mata kering
(Mangoenprasodjo, 2005)
Meskipun berkedip merupakan reflek,
kita cenderung untuk berkedip lebih sedikit saat bekerja
menggunakan komputer. Hal ini menyebabkan mata kita jadi kering dan tidak
nyaman (mungkin juga penglihatan menjadi kabur) penglihatan kabur (jauh atau
dekat) dilingkungan seperti kantor, penglihatan yang kabur juga sebagai hasil
dari layar monitor yang kotor sudut pandang yang minim, pantulan cahaya, atau
juga sebagai hasil dari layar monitor yang jelek atau rusak tetapi juga sebagai
hasil dari kondisi yang jauh lebih serius seperti gangguan lensa mata (hyperopi,
myopi, astigmatism), resep kacamata yang tidak cocok presbiopi atau
gangguan fokus. (Mangoenprasodjo, 2005)
Hafis mengatakan sindrom mata kering
terjadi karena ditemukannya lapisan air mata yang tidak normal pada mata. Pada
mata normal, tear film akan membasahi permukaan bola mata sepanjang waktu dalam
kadar yang normal (tidak terlalu basah dan tidak kering). Gangguan mata dalam
kasus sindrom mata kering bisa juga disebabkan oleh kondisi penyakit tertentu,
misalnya kelainan kongenital, rematik, leukimia, hormonal (monopause), diabetes
melitus trauma kelenjar mata, defisiensi Vitamin A dan C, trauma bahan kimia
atau panas. Untuk mencegah mata terjadinya sindrom mata kering, pasien atau
mereka yang belum terkena bisa menghindari debu atau udara yang kering, polusi
dari asap kendaraan juga bisa membuat terjadi sindrom mata kering tersebut.
Jadi, usahakan kemana-mana kalau keluar memakai kacamata pelindung. (Sutinah,
2009)
b) Kedipan Mata dan menghindari Mata Kering
Mengistirahatkan mata yang dianjurkan
oleh Dr. Bambang adalah 10-15 menit setiap satu jam penggunaan komputer. Hal
ini dimaksudkan supaya mata tidak terlalu lelah dan memiliki kesempatan untuk
berkedip. (Mangoenprasodjo, 2005)
Apakah saat melototi layar komputer
mata tidak sempat berkedip? Bukan tidak berkedip, tapi frekuensi mengedipkannya
secara signifikan sangat kurang, karena saat melihat layar komputer mereka
berkonsentrasi. Padahal mengedip itu sangat penting untuk membasahi permukaan
mata. Mengedip sebetulnya merupakan gerakan reflek mata. Setidaknya dalam satu
menit, mata akan berkedip sebanyak 15 kali dengan lama kedipan sekitar 0,4
detik. (Mangoenprasodjo, 2005)
Tanpa disadari, sebuah penelitian di
AS pernah memberikan bukti bahwa pengguna komputer ternyata lebih jarang
mengedipkan mata dibanding kedipan normal mata yang terjadi sekitar 12 kali
permenit. Rata-rata yang didapat adalah hanya 5 kali berkedip permenit saat
menggunakan komputer, padahal mengedipkan mata ini sangat penting untuk
mengurangi resiko mengalami mata kering karena semakin lama mata terbuka terus
menerus akan semakin tinggi kemungkinkinan kornea mata untuk mengalami
dihidrasi dan bisa merasa panas atau sakit, terasa seperti ada pasir sehingga
kelopak mata yang terasa berat. (Sutinah, 2009)
Para ahli menganjurkan untuk
menggunakan tetes mata bila hal ini sudah terjadi, dan menghindari penggunaan
lensa kontak atau kacamata saat bekerja di depan komputer karena dapat
mengurangi aliran udara disekitar bola mata dan udara terjebak di dalam kacamata
akan mudah menjadi lembab, serta meningkatkankelembaban ruangan bila
memungkinkan. Pada ruangan ber-AC, kelembaban udara umumnya menurun sehingga
kondisi lingkungan yang kering akan meningkatkan penguapan air mata serta
membuat pengguna lensa kontak akan lebih mudah mengalami iritasi. Solusi bagi
pengguna kacamata sendiri adalah dengan kacamata khusus yang dipakai untuk
bekerja di depan komputer, terutama bagi pengguna lensa presbiopia. Lensa
khusus ini sebaliknya disesuaikan dengan jarak pandang dan sudut aman mata
terhadap layar monitor. (Sutinah, 2009)
c) Kelelahan Mata
Mata lelah, tegang atau pegal adalah
gangguan yang dialami mata karena karena otot-ototnya yang dipaksa bekerja
keras terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu yang lama.
Otot mata sendiri terdiri tiga sel-sel otot eksternal yang mengatur gerakan
bola mata, otot ciliary yang berdungsi mengfokuskan lensa mata dan otot
iris yang mengatur sinar yang masuk kedalam mata. Semua aktifitas yang
berhubungan dengan pemaksaan otot-otot tersebut untuk bekerja keras,
sebagaimana oto-otot yang lain akan bisa membuat mata mengalami gangguan ini.
Gejala mata terasa pegal biasanya akan muncul setelah beberapa jam kerja. Pada
saat otot mata menjadi letih, mata akan menjadi tidak nyaman atau sakit.
(Kismawadi, 2009)
Ini akan dapat mempengaruhi
pandangan yang bisa menjadi samar karena terganggunya kemampuan untuk
memfokuskan, hingga sakit kepala ringan sampai cukup serius. Seperti dijelaskan
tadi, bahwa melihat suatu objek pada jarak yang sama terus-menerus akan dapat
menyebabkan otot-otot mata menjadi lelah, terutama pada orang yang bekerja
dengan jarak sangat dekat dengan monitor komputer. Beberapa faktor penyebab
lain yang bisa menyebabkan hal ini terutama adalah melihat objek yang terlalu
dekat selama terus-menerus, kemudian juga kesalahan menggunakan kacamata yang
tidak sesuai.(Kismawadi, 2009)
Faktor lainnya meliputi pencahayaan
yang kurang mendukung, masalah-masalah alergi atau mata kering dan tidak
keseimbangan susunam otot mata yang akan mengakibatkan mata harus bekerja lebih
keras untuk dapat menangkap objek sebuah survei di AS pernah menemukan sekitar
90% pengguna komputer secara kontinyu 3 jam sehari rata-rata pernah mengalami
mata lelah (Kismawadi, 2009)
Kata Marrill Allen,OD,PhD, guru
besar optemetri Indiana Unerversity di Bloomington. Dalam sebuah penelitian
yang dilakukan terhadap sekelompok orang yang bekerja dengan mata memandangi
layar komputer setidaknya selama satu setengah jam terus-menerus diketahui
berkedip lebih sering dibandingkan orang lain yang tidak bekerja dengan
komputer. (Kompas, 2004)
Sebelum mulai bekerja, orang-orang
tersebut berkedip rata-rata 8-9 kali permenit. Namun, diakhir eksperimen,
mereka berkedip 12-13 kali per menit. mengerdip satu dua kali tidak apa-apa,
dan jelas merupakan reaksi alami terhadap cahaya terang. Tetapi anda tidak
boleh melakukannya berjam-jam,” Sering berkedip menyebabkan mata anda akan
lelah,kering,tegang dan berakibat pada rasa nyeri di kepala. Inilah yang
terjadi jika anda termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang bekerja
didepan komputer dari pukul 08.00- pukl 17-00 setiap hari. (Kompas, 2004)
Para ahli mengatakan bahwa kelelahan
mata yang disebabkan oleh komputer mungkin menyebabkan penglihatan anda semakin
kurang tajam setelah bertahun-tahun terpapar. (Kompas, 2004)
Ternyata tak selamanya kemajuan
teknologi informasi, perangkat lunak dan elektronik berdampak positif bagi
menusia. Terutama pengguna peralatan berbasis layar Visual display
terminalis (VDT) seperti senggang cenderung mengalami keluhan kelelahan
mata yang tinggi. (Anonim, 2008)
Ansyori menjelaskan bahwa Sampai
saat ini tidak ada bukti-bukti yang jelas bahwa komputer dapat membahayakan
mata. personal computer (PC) tidak memancarkan sinar X atau ultraviolet,
ungkapan seraya mengatakan bahwa meski demikian rasa tidak nyaman dan lelah
akibat pengguna personal computer (PC) yang lama juga menimbulkan rasa
panas akomodasi bola mata. (Anonim, 2008)
HIPOTESIS
Besar dan tidaknya dampak dan cara menanggulanginya mungkin setiap orang
berbeda-beda tergantung dari diri setiap orang bagaimana kesehatan dan seberapa
sering seseorang mehadapi komputer ataupun laptop miliknya. Ini adalah salah
satu contoh untuk mengurangi dampak tersebut:
· Mengurangi
settingan resolusi pada monitor laptop
· Atur jarak
antara mata dengan layar
· Pencahayaan
ruangan yang baik.
· Waktu
berhadapan dengan monitor jangan terlalu sering
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis
Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
penelitian Deskriptif untuk mendapatkan gambaran umum pengaruh layar monitor
komputer terhadap gangguan mata pada pengguna komputer di Universitas Gunadarma
B. Waktu
dan tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan
pada tanggal 20 – 21 Januari yang akan dilaksanakan di Universitas Gunadarma
C.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Yang menjadi pupolasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa
Gunadarma Sebagai pengguna Komputer.
2. Sampel
Yang menjadi sampel dalam penelitian
ini adalah mahasiswa Sebagai pengguna Komputer.
Kriteria insklusi :
a). Bersedia menjadi responden
b). Sebagai pengguna komputer selama
1 tahun lebih
c). Menggunakan layar Crt dan Flat
d). menggunakan komputer
selama 2 jam ke atas
D.
Pengumpulan Data
Data primer
Data primer dalam rencana penelitian
adalah data yang langsung diperoleh dari responden dengan menggunakan
kuisioner.
E.
Pengolahan Data
Data yang telah diperoleh diolah
dengan alat bantu komputer menggunakan Statistik Produk Service Solusition 16
dengan uji Chi Squere dengan rumus :
|
x² = ∑ (O-E)
E
Dimana :
X² = chi squere
∑ = sigma (jumlah)
O = nilia observasi
E = Nilai Harapan
1. X² hitung > X² tabel, Ho
ditolak Ha diterima ( ada pengaruh antara Variabel independen dan Variabel
Dependen.
2. X² hitung > X² tabel, Ho
diterima Ha ditolak ( tidak ada pengaruh antara Variabel independen dan
Variabel Dependen.
F.
Penyajian data
Setelah data terkumpul, data diolah
dengan menggunakan komputer kemudian ditabulasi berdasarkan variabel yang
diteliti dengan menggunakan skala ordinal. Data yang diperoleh dari responden
disajikan dalam bentuk tabel dan selanjutnya disajikan dalam bentuk narasi.
DAFTAR PUSTAKA
Donald
H, Sanders (1985). Computer Today. Singapura: Penerbit McGraw Hill Book
Company.
Hamacher,
V.C., Vranesic, Z.G, & zaky, S.G. (1981). Computer Organization.
Auckland : Penerbit McGraw-Hill.
William
M, Fuori ( 1977). introduction To The Computer, The Tool Of Business.
New Jersey: Penerbit Prentice-Hall
Gordon
B, Davis ( 1977). introduction To Computers, Auckland: Penerbit
McGraw-Hill
Kompas
(2004), hlm. 4 & 11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar